Majalah Griya Asri 2013
Masjid yang merupakan rumah Allah SWT yang paling mulia menjadi tempat untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan membesarkan nama-Nya. Menurut riwayat hadis Abu Daud dan Tirmidzi, Rasulullah SAW juga menyuruh kita membangun masjid di daerah dan kemudian masjid itu dipelihara kebersihan dan keharumannya. Namun, untuk membangun masjid tentulah terdapat beberapa hal yang diperhatikan seperti kebutuhan ruang ibadah yang baik di ruang publik karena jangan sampai kehadiran masjid menjadi tidak berfungsi secara maksimal. Atau jangan sampai rumah Allah SWT dibangun secara tabzir (berlebih-lebihan) karena akan mendatangkan kemubaziran. Tentu saja aspek estetika atau aspek keindahan juga menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan selama masih dalam batas yang wajar tanpa berlebihan.\
Masjid Baiturrahman di kawasan Rumah Sakit Sari Asih Ciputat dibangun atas dasar kebutuhan tempat ibadah di lingkungan rumah sakit. Bukan hanya untuk pasien dan keluarga pasien atau petugas rumah sakit, tetapi masjid ini juga ditujukan untuk masyarakat lingkungan sekitar rumah sakit. Dengan lokasinya yang strategis yaitu berada di persimpangan jalur one way Ciputat maka akan banyak masyarakat yang dapat beribadah di masjid ini. Pada awalnya Masjid Baiturrahman sudah sempat dibangun sampai pada tahap fondasi dan konstruksi, kemudian pembangunannya ditidaklanjuti oleh pihak US&P Architects sampai pada tahap akhir.
Pada dasarnya tim arsitek mengedepankan konsep masjid modern yang simpel tanpa menghadirkan bentuk kubah. Meskipun dengan konstruksi yang sudah terencana, arsitek ingin membuat sebuah masjid yang ikonik tanpa banyak mengubah kondisi struktural awal. Hal itulah yang menjadi perhatian khusus saat menyelesaikan pembangunan masjid ini. Bangunan masjid berbentuk kubus ini terdiri dari dua tingkat. Dengan lahan yang berkontur, pembagian tingkatnya pembagian tingkatnya dapat mengurangi kehadiran tangga sehingga tingkat satu mendapatkan akses langsung. Pada ruangan tingkat bawah, ruangan difungsikan sebagai area berwudu dan sebagai ruang serbaguna yang dapat dimanfaatkan juga sebagai area perluasan sakat dan menjadi ruang seminar para dokter dan pasien di Rumah Sakit Sari Asih. Adapun tingkat atas merupakan ruang utama salat dan kamar pengelola serta ruang perpustakaan.
Bentuk dasar masjid yang berbentuk kubus diolah lagi agar dapat menunjukkan bangunan yang berbeda dan ikonik. Konsep, gubahan massa bangunannya dibentuk dari inspirasi gerakan sujud saat salat. Bagian kotak putih yang terbagi kedalam empat bagian bertuliskan bismillah pada kanan atas, alhamdulillah pada kanan bawah, lailahaillallah pada kiri atas dan muhammadarrasulullah pada kiri bawah dengan karakter tulisan Arab Kufi seolah-olah menjadi kepalanya dan tembok tambahan yang berbentuk miring dengan tulisan bismillahirrahmanirrahim menjadi bagian badannya. Untuk memberikan identitas bangunan ibadah maka arsitek tetap menghadirkan beberapa ciri khas bangunan Islami diantaranya bentuk lengkung pada fasad bangunan. Bentuk lengkung yang dihadirkan pada fasad bangunan ini menjadi gerbang depan yang menyambut para jemaah. Selain itu, juga dihadirkan minaret yang berada di depan bangunan sebagai penegas bangunan kubus ini yaitu bangunan masjid. Balutan detail motif dan tulisan Arab Kufi pada bidang lengkung dan minaret memberikan tampilan yang indah.
Untuk konsep interiornya, US&P Architects menyelaraskan konsep modern terhadap bangunan arsitekturalnya. Tampilan yang clean dan simpel tanpa banyak detail dekorasi membuat ruangannya terasa lebih bersahaja sebagai tempat beribadah. Tampilan estetisnya muncul pada aplikasi materialnya seperti penerapan slab marmer dengan serat cokelat yang indahpada dinding depan dan kayu solid pada pintu masuknya. Beberapa detail dekorasi yang hanya muncul pada beberapa titik interior pun turut menambah keindahan pada ruang dalamnya tanpa menghilangkan kesan clean yang ingin ditampilkan seprti detail motif pada ceiling treatment dan pada ukiran motif pada pintu masuk masjid. adapun fungsi lain dari desain ceiling treatment adalah untuk menyembunyikan sistem penghawaan (kipas angin) agar terlihat rapi dan tidak berantakan. Secara keseluruhan, semua unsur yang ada pada Masjid Baiturrahman ini menjadi selaras dan tampak terlihat indah meskipun dalam tampilannya sederhana. Sebuah bangunan masjid yang merupakan tempat bertemu antara manusia dan sang pencipta-Nya sudah sepantasnya dibangun dengan tetap mengindahkan faktor estetis meskipun bukan dengan kemewahan. Hal ini sesuai dengan hadis yang mengatakan, "Barang siapa yang membangun untuk Allah SWT sebuah masjid (musala) walaupun sebesar kandang unggas (rumah gubuk) maka Allah SWT akan membangun baginya rumah di surga." (HR. Asysyihaab dan Al Bazzar).